Network
ARAHKATA - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember lalu mengakibatkan kerusakan pada pemukiman warga, akses jalan hingga fasilitas umum lainnya.
Oleh karena itu, dalam mempercepat upaya penanganan bencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerjunkan anggotanya yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono penanganan bencana alam erupsi Gunung Semeru tersebut dilakukan untuk membantu korban bencana dan mengambil langkah penanganan jangka pendek dan panjang.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Lokasi Gunung Semeru, Pastikan Bantuan Aman
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah mengirim 10 unit Hidran Umum kapasitas 2.000 liter, 4 unit mobil Tangki Air kapasitas 4.000 liter, 6 Unit tenda hunian darurat, 1 mobil toilet dan 10 anggota tanggap darurat.
Selain itu, Ditjen Sumber Daya Air juga mengerahkan alat berat untuk membantu percepatan evakuasi korban dan pembersihan lokasi diantaranya 1 unit excavator, 1 unit loade, 2 dump truck, dan 1 set lighting lamp, 1 unit MTA dan alkon, 2 drum solar serta oil hidrolik dan oli mesin.
Lebih lanjut, langkah lainnya juga dilakukan Balai Besar Pelaksaan Jalan Nasional Jawa Timur dengan melakukan pemulihan konektivitas dan pembersihan jalan, dengan 3 unit loader, 1 unit grader, 4 unit excavator, 1 unit dozer, 4 unit dump truck, dan 1 unit water tank.
Baca Juga: Kemenkes Kirim Nakes untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
Sementara itu terkait runtuhnya jembatan penghubung Lumajang - Turen - Malang, tim tannggap darurat Kemen PUPR tengah mencari jalan alternatif dikarenakan lokasi dari Jembatan Besuk Koboan masih berada di zona berbahaya.
Diketahui lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diantaranya, Desa Supiturang dan Curah Koboan di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro.***
