Viral Pengguna KRL Terjebak Lift dan Minta Bantuan di Twitter, KAI: Maaf!

- 26 Februari 2021, 11:51 WIB
Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line menunggu kereta tiba di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian jam operasional KRL selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta mulai Sabtu (19/9), dengan pemberangkatan pertama pukul 05.00 WIB dan kereta terakhir meninggalkan wilayah Jakarta pada pukul 19.00 WIB. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj.
Sejumlah calon penumpang KRL Commuter Line menunggu kereta tiba di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (19/9/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan penyesuaian jam operasional KRL selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta mulai Sabtu (19/9), dengan pemberangkatan pertama pukul 05.00 WIB dan kereta terakhir meninggalkan wilayah Jakarta pada pukul 19.00 WIB. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/wsj. /Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Awalnya, mereka menekan tombol alarm yang ada di dalam lift agar mereka bisa keluar dari sana. Namun setelah beberapa menit menunggu, lift tak kunjung terbuka. Tak patah arang, dia pun berulang kali menekan tombol alarm.

"Lima menit setelah menekan tombol alarm terus menerus baru ada respon dari petugas. Namun sayangnya, tombol voice call-nya tidak berfungsi. Sehingga ketika ada petugas yang bertanya apakah ada orang, saya harus berteriak," katanya.

Khawatir tak bisa keluar dari sana, dia pun memutuskan untuk mengunggah sebuah video di laman twitternya sembari me-mention akun twitter resmi KRL.

Entah bagaimana teknis penyelamatan yang dilakukan oleh tim KRL, yang pasti di menit ke 35, dia bersama dua rekannya baru bisa keluar dari dalam lift.

Baca Juga: Kota Bekasi Terapkan Polder Pengendali Air Atasi Banjir di Bekasi Barat

Menurut Aldi, penanganan terjebak dalam lift selama 30 menit cukup terbilang lama. Apalagi, stasiun merupakan tempat umum yang digunakan oleh banyak orang.

"Saya berharap, ke depannya dibuat semacam SOP gitu penanganan kayak gini, karena jujur pas awal-awal, tidak ada perintah gitu dari petugas kami mesti ngapain. Makanya saya sampai berkali-kali nge-tweet ke commuterline. Sama ya dipercepat gitu sih, karena 30 menit menurut saya terlalu lama," katanya seraya menambahkan perlunya CCTV dalam lift. Sehingga petugas bisa memantau, sebab bukan tidak mungkin peristiwa ini kembali terjadi.***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah