DPRD Berharap Peningkatan Investasi Diikuti Penyerapan Tenaga Kerja

- 16 April 2021, 10:06 WIB
Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak
Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak /Adi/ARAHKATA

ARAHKATA - Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak membeberkan beberapa faktor yang menyebabkan tidak linearnya peningkatan investasi dengan penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur.

Yakni peningkatan investasi bisa dalam bentuk penambahan modal pelaku usaha, dan pengalihan tenaga orang ke penggunaan teknologi.

Sahat mengapresiasi di tengah pandemi covid-19, tahun 2020 ada peningkatan nilai investasi kurang lebih 33 persen lebih, jika dibandingkan pada 2019. Dimana tahun 2019 nilai investasi sekitar Rp 58 triliun naik menjadi Rp 78 triliun.

Baca Juga: Gubernur Jatim Bersama Bupati Blitar Tinjau dan Salurkan Bantuan Korban Gempa Blitar

"Konsekuensi dari peningkatan investasi itu diharapkan akan menyerap tenaga kerja. "Investasi sini kalau kita klasifikasikan ada investasi dalam negeri, dan penanaman modal asing," kata Sahat, Kamis 15 April 2021.

Sahat mengaku dari data yang didapatkan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia, peningkatan investasi diharapkan akan menyerap tenaga kerja, yakni investasi dalam negeri kurang lebih dapat menyerap sekitar 89 ribu tenaga kerja.

Baik investasi premier khususnya di sektor pertanian, perkebunan. Kemudian investasi sekunder yang berkaitan dengan industri makanan minuman. Selanjutnya investasi tersier seperti sektor gas, kontruksi.

Baca Juga: 77,4 Persen Inginkan Sekolah Tatap Muka, Begini Respon Kadisdik Jatim

Politisi asal Partai Golkar itu mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mampu mempertahankan investasi asing tidak keluar dari Jatim. Mengingat kondisi yang kondusif menjadi hal penting dalam penanaman modal asing di Jatim.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x