Komnas Anak Minta BPOM Labeli Kemasan Galon Sekali Pakai Berpotensi Mengandung Etilen Glikol

- 19 Oktober 2022, 21:29 WIB
Ketua KPAI, Aris Merdeka Sirait meminta pemerintah mencarikan orang tua asuh bagi anak di Banten yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.
Ketua KPAI, Aris Merdeka Sirait meminta pemerintah mencarikan orang tua asuh bagi anak di Banten yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. /Kabar Banten/Denis Asria

ARAHKATA - Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Memberikan peringatan berupa pelabelan, “Berpotensi Mengandung Etilen Glikol” terhadap kemasan-kemasan pangan berbahan etilen glikol.

Hal itu untuk mengantisipasi apa yang telah terjadi di Gambia, Afrika Barat, di mana banyak anak yang meninggal akibat mengkonsumsi obat batuk sirup yang mengandung etilen glikol. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Sejumlah Negara Terancam Kesulitan Hingga Gagal Bayar Utang

Meski masih dicari penyebabnya, namun bila dipastikan ada kaitannya dengan zat berbahaya Etelin Glikol, IDAI harus rekomendasikan BPOM untuk lakukan penelitian.

“Saya kira kalau memang sudah positif WHO mengatakan yang di Afrika itu bahwa sirup obat batuk itu mengandung etilen glikol dan itu mengakibatkan banyak anak di Afrika meninggal karena gagal ginjal, itu kan sebuah data yang dikeluarkan oleh badan dunia tentang kesehatan,” ujarnya, dikutip ArahKata.com Rabu, 19 Oktober 2022.

Karenanya, lanjut Arist, meski di Indonesia belum ditemukan sirup obat  batuk seperti yang digunakan di Afrika, namun etilen glikol juga banyak digunakan untuk kemasan pangan, salah satunya adalah produk air minum dalam kemasan.

Baca Juga: Kapolri: Menegaskan Anggota yang Tidak Miliki Komitmen Sila Keluar

“Karena itu, saya kira Badan POM perlu melakukan penelitian terhadap produk-produk yang mengandung etilen glikol itu, seperti pada air minum kemasan galon sekali pakai,” katanya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x