Data Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) menyebutkan bahwa penjualan galon sekali pakai mengalami peningkatan menjadi delapan persen pada awal 2023.
Baca Juga: Presiden Jokowi: ASEAN Harus Bersiap Dengan Kondisi Terburuk
Apabila produsen memproduksi 100 jt galon perhari maka dengan peningkatan konsumsi yang terjadi sudah ada 8 juta sampah galon sekali pakai per hari
Artinya, potensi pencemaran lingkungan yang diakibatkan galon sekali pakai juga akan meningkat seiring dengan jumlah produksi mereka karena tidak bisa dibarengi dengan angka kolektif sampah.
Baca Juga: Donald Trump Divonis Bersalah Atas Pelecehan Seksual dan Pencemaran Nama Baik
Galon srkali pakai dalam ukuran yang lebih kecil dari galon isi ulang sekitar 5 hingga 15 liter untuk ukuran paling besar.
"Angka daur ulang saja masih sulit disembuhkan apalagi problem galon sekali pakai, nah ini akan menambah beban angka daur ulang," katanya.
Di saat yang bersamaan, Ghofar menilai bahwa produsen memiliki tanggung jawab dalam mengumpulkan sampah plastik mereka yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: KPK Wacanakan Napi Koruptor Dijebloskan di Nusakambangan
Dia meminta agar produsen jangan hanya melakukan klaim telah mengelola persampahan plastik mereka.