"Di sini ada lagi Wadir Siber Rp440 juta, bantuan dari Robert biaya coklat, kalau Polisi kan coklat (simbolnya), cerutu untuk coklat dengan inisial H Rp21 juta, untuk membeli handycam atas nama H. Inisial H kedua ini sedang di Pansus," papar Sugeng.
Sugeng menambahkan inisial H kedua ini merupakan anggota Satgassus yang terlibat dalam pelanggaran kode etik terkait kasus Ferdy Sambo.
Baca Juga: Viral! Aksi Puan Maharani Bagikan Kaos, Netizen Soroti Ekspresinya yang Cemberut
"Ada juga bantuan ke USA tahun 2021 sebesar Rp210 juta untuk satu tim," lanjut Sugeng.
Sugeng memperkirakan data yang diterimanya tersebut bisa benar bisa juga tidak.
"Tetapi pengecekan itu harus dilakukan oleh Kepolisian. Entry poinnya Kapolri harus memeriksa Hendra Kurniawan yang sudah secara terbuka mengakui di BAP," harap Sugeng.
Baca Juga: KPK Pastikan Proses Penyidikan Lukas Enembe Dilanjutkan
Dana Konsorsium 303 dikaitkan dengan kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Seperti diketahui Mantan Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan dalam BAP-nya telah mengakui menggunakan jet pribadi dari Jakarta menuju Jambi pp, ke rumah orang tua Brigadir J.
Dari pengakuan tersebut ramai disorot biaya sewa jet pribadi yang kabarnya berasal dari anggota Konsorsium 303.