Cak Eri Tabuh Genderang Perang Atasi Maraknya Gangster di Surabaya

- 6 Desember 2022, 11:09 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memimpin operasi gangster di Kota Surabaya, Sabtu (3/12/2022) malam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memimpin operasi gangster di Kota Surabaya, Sabtu (3/12/2022) malam. /Diskominfo Surabaya/ANTARA

 

ARAHKATA - Aksi gangster atau sekelompok orang yang gemar berkelahi dan membuat keributan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam beberapa hari ke terakhir makin marak.

Kabar itu membuat gempar banyak kalangan dan membuat keresahan di kalangan masyarakat Kota Pahlawan.

Melalui sejumlah video singkat yang beredar di media sosial, aksi gangster memamerkan senjata tajam sempat viral.

Baca Juga: Kasus Prank KDRT Baim Wong Naik Penyidikan, Diduga Ada Unsur Pidana

Dalam video tersebut mereka terlihat mengacungkan senjata tajam sampil mengumpat dengan kata-kata kasar bernada ancaman.

Belum jelas saat itu, apakah video tersebut baru diunggah atau sudah lama? Melihat video-video itu masyarakat dibuat takut untuk keluar malam.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjadi geram.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Pembangunan Huntap Tahan Gempa untuk Korban Gempa di Cianjur

Dia kemudian mengelar apel persiapan operasi skala besar bersama TNI/Polri serta lintas organisasi masyarakat (ormas), di halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu, 3 Desember 2022 malam.

Razia gabungan kali ini melibatkan 2.000 personel yang disebar ke seluruh penjuru Kota Pahlawan.

Dalam apel tersebut, Cak Eri, panggilan lekat Eri Cahyadi, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama ikut mengatasi aksi tawuran gangster.

Baca Juga: Dinilai Banyak yang Nganggur, YARA Dorong Disdik Aceh Buka Lowongan Kerja Bagi Alumni SMK

Cak Eri tidak ingin, harga diri warga Surabaya diinjak-injak oleh orang tidak bertanggung jawab dengan aksi tawuran.

Dia pun tak rela jika kota itu menjadi tidak nyaman bagi warganya. Oleh karena itu, Cak Eri menyerukan "genderang perang" terhadap aksi tawuran.

Cak Eri menegaskan agar semua pihak tidak mundur memerangi aksi-aksi yang meresahkan warga Surabaya. Selain itu, dia juga berpesan kepada para orang tua untuk selalu menjaga anak-anaknya agar terhindar dan terlibat tawuran atau aksi gangster.

Baca Juga: Relawan Ingin Anies Baswedan Terbebas dari Citra Politik Identitas Jelang Pilpres 2024

Tidak hanya itu, Cak Eri juga meminta agar seluruh warga Surabaya waspada dan menjaga kampungnya. Ketika ada segerombolan orang mencurigakan, Cak Eri meminta agar segera ditindaklanjuti.

Cak Eri memimpin langsung jalannya operasi tersebut. Dia bersama rombongan berpatroli menggunakan sepeda motor, mulai dari Kantor Balai Kota menuju ke arah wilayah Keputih Tegal, Kecamatan Sukolilo. Di lokasi tersebut, dia menghampiri warung kopi (warkop) yang sebelumnya diserang oleh sekelompok remaja bersenjata tajam (sajam).

Setelah dari kawasan Keputih Tegal, Cak Eri bersama rombongan beranjak menuju ke Pakuwon City Mall hingga mengarah ke Jalan Kenjeran.

Baca Juga: Erick Thohir dan Pratikno Apresiasi Kinerja Pengawasan BPKP

Saat di tengah jalan tersebut, rombongan sempat berhenti menemukan lima orang anak remaja di bawah umur yang mencurigakan. Saat ditanya, para remaja tersebut mengaku akan pergi nongkrong.

Karena jawaban remaja tersebut tidak masuk akal dengan alasan nongkrong, Cak Eri meminta kepada salah satu petugas gabungan yang ikut patroli untuk memeriksa barang bawaan para remaja itu.

Saat diperiksa lebih lanjut, hasilnya mengejutkan, petugas menemukan senjata tajam berukuran sekitar 10-15 cm di salah satu bagasi motor para remaja tersebut.

Baca Juga: Habib Syakur Minta Jokowi Keluarkan Perppu Lawan Intoleransi Radikalisme dan Politisasi Identitas

Setelah itu, rombongan melanjutkan penyisiran di kawasan Jalan Kenjeran.

Tak jauh dari lokasi lima remaja itu ditemukan, rombongan sempat berhenti di salah satu tempat hiburan malam untuk memeriksa lokasi tersebut.

Usai dari lokasi tempat hiburan malam itu, tim gabungan menerima laporan ada tujuh orang yang diamankan oleh lurah, babinsa, LPMK dan warga di Jalan Lebak Permai III, Kecamatan Tambaksari.

Baca Juga: Diluncurkan Sebagai Outlet Spa di Jambi, Rosa Garden Spa Siap Berikan Pelayanan Spa Terbaik

Ternyata, sekelompok orang yang terdiri dari remaja dan satu orang dewasa itu membawa senjata tajam yang dibalut kain dan disimpan di dalam bagasi motornya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan yang juga ikut dalam operasi itu pun tidak memberikan toleransi sedikitpun bagi yang terlibat mengganggu kenyamanan dan keamanan publik di Kota Pahlawan.

Bahkan, dia memerintahkan anggotanya tidak segan menembak untuk melumpuhkan para gangster yang melakukan penyerangan.

Baca Juga: Jangan Lupa, Bagi Para Pekerja Pencairan BSU Berakhir 20 Desember 2022

Dalam hal pengawasan dan pengamanan di perkampungan, Yusep mengimbau kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian apabila mengetahui ada orang atau kelompok yang terlihat mencurigakan.

Dalam operasi tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan 26 orang yang membawa senjata tajam. Mereka ditindak dengan dasar undang-undang darurat kepemilikan senjata tajam terhadap yang membawa.

Baca Juga: Badai PHK, PKB Usulkan Karyawan Startup Bentuk Serikat Pekerja

Bentuk karakter

Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan sekolah kebangsaan untuk anggota gangster yang berhasil diamankan dalam operasi skala besar itu.

Hal itu dilakukan untuk pembentukan karakter bagi anak muda yang salah dalam pergaulan.

Ketika para remaja yang terlibat dalam aksi tawuran atau gangster itu diikutkan sekolah kebangsaan, maka karakternya akan terbentuk.

Baca Juga: Viral! Ada Jasa Rental Menjadi Pacar, Ini Daftar Tarifnya

Ketika karakter para remaja yang terlibat aksi tersebut terbentuk, secara tidak langsung bisa memberikan kontribusi positif untuk Kota Surabaya maupun negara.

Wali kota memastikan beberapa remaja yang ikut dalam aksi tersebut bukan 100 persen warga Surabaya.

Oleh karena itu, Cak Eri juga berkoordinasi dengan kepada kepala daerah se-Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik) untuk bersama-sama menumpas habis aksi-aksi yang meresahkan masyarakat.

Baca Juga: Keluarga Kerajaan Qatar Terpukau Dengan Batik Bertema Piala Dunia 2022

Menyikapi maraknya kasus meresahkan itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti pun angkat bicara.

Menurut dia, pada prinsipnya, pemkot bersama TNI/Polri terus berupaya untuk menjadikan Surabaya ini kota yang tertib dan aman.

Reni mengatakan, sebagai solusi berkelanjutan, maka penanganan hulu dan hilirnya harus tepat. Apa motif pelaku dan problem sosial harus dicermati.

Baca Juga: Jefri Nichol Tantang Rizky Billar Tinju di Atas Ring!

Langkah preventif dan edukasi perlu dilakukan, selain pendekatan hukum, bila dirasa meresahkan dan membuat onar.

Agar kejadian itu tidak muncul tenggelam, maka harus diketahui betul penanganan secara hulu dan hilir.

Perlu didata, anak-anak yang sudah dirazia itu sekolah di mana, bagaimana latar belakang keluarganya lalu motivasinya apa.

Baca Juga: Rela Terbang dari Paris, Ivan Gunawan Temui Bunda Corla di Jerman

Reni juga mendorong Pemkot Surabaya terus memberi perhatian pendidikan dan kesejahteraan kepada warga yang rentan problem sosial.

Penguatan peran keluarga juga harus menjadi perhatian. Jangan sampai pelaku dan keluarganya belum tersentuh program pendidikan, program sosial dan kesejahteraan dari pemerintah kota.

Hal sama juga dikatakan Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya M. Arif An. Dia memberikan saran kepada pemkot agar melakukan upaya persuasif dalam menangani gangster.

Baca Juga: Ribuan Rider Trabas Aceh dan Sumatera Siap Taklukan Adventure Trail Kodam IM

Persoalan itu pasti ada hubungannya dengan kesenjangan, yakni ekonomi atau pendidikan.

Selain itu, peran RT dan RW harus dimaksimalkan dalam upaya pembinaan sejak dini di kampung-kampung.

Begitu juga lebih mendekat ke anak muda dengan tidak memandang dari mana anak muda itu berasal dan juga pendidikannya.

Baca Juga: Polisi Gerebek Kantor Pinjol Ilegal Berkedok Koperasi Beserta Puluhan Debt Collector

Tidak hanya itu, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Pemkot Surabaya harus menangkap persoalan ini dengan pendekatan program kepemudaan dan keolahragaan yang menyentuh kepada mereka yang jelas masih muda.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x