Kemenkominfo Bagikan Tips Digital: Pemasaran di Sosial Media

19 Oktober 2022, 14:24 WIB
Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya pada hari Selasa, 18 Oktober 2022. /Kemenkominfo

ARAHKATA -  Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik.

Ditambah dengan adanya dorongan pandemi COVID -19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-sehari.

Menurut laporan HootSuite dan We Are Social pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022, atau meningkat 2,1 juta dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Baca Juga: BKKBN: Perangi Konsumsi Susu Kental Manis Pada Anak Menuju Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

Pemerintah pun mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat agar masyarakat.

Semakin dapat beradaptasi menggunakan teknologi digital dan mampu membentengi diri dari resiko penggunaan internet seperti penipuan online dan cyber bullying.

Baca Juga: Anies-AHY Satu Meja Bersama SBY, JK dan Surya Paloh, Rapat Penting Apa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia dalam mencapai visi dan misi tersebut kemenkominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator.

menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.

Baca Juga: Kemenkes Instruksikan Seluruh Apotek Tak Jual Bebas Obat Sirup untuk Sementara

"Program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital.”, ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level SEDANG dengan skor 3.49.

Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46.

Baca Juga: Polda Metro: Tindak Tegas Aksi Premanisme di Jakarta

Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. 

Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.

“Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level BAIK Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital.

Baca Juga: Momentum Polri Kembalikan Citra dan Integritasnya

“Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar”, ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Baca Juga: Kesepakatan Jokowi-Gianni, Langkah Strategis Perbaikan Sepak Bola Nasional

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. 

Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. 

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif.  Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital. 

Baca Juga: Literasi Digital Interaktif Selling Through E- Commerce Platform

Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya pada hari Selasa, 18 Oktober 2022, pukul 15.00 - 17.00 WIT dengan tema “Tips Digital: Pemasaran di Sosial Media”.

Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.200 orang dari berbagai kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Maluku Papua yang menghadirkan.

Fajria Fatmasari, Kepala Inkubator Bisnis Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Bayu Sutjiatmo, Ketua Program Studi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital; Serta Lusi Ayudaningsih, Direktur Program Literasi Digital Digimom,  sebagai narasumber. 

Baca Juga: Gempita Kampanye Makin Cakap Digital dan Drum Competition di Benteng Oranje Maluku Utara

Dalam webinar tersebut, Fajria Fatmasari membahas tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif cakap digital.

"Terdapat beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin cakap dalam melakukan pemasaran di dunia digital. Pertama, pahami karakteristik sosial media platform yang digunakan. Kedua, ketahui goals melakukan pemasaran melalui sosial media agar kampanye pemasaran dapat berjalan efektif. Ketiga, create and communicate your business value to the customer", papar Fajria Fatmasari.

Bayu Sutjiatmo memperkaya pembahasan mengenai tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif etika digital.

Baca Juga: Bansos Bagi Penyintas Disabilitas, Kemensos Alokasikan Rp 55 Miliar

"Dalam prakteknya pemasaran melalui media sosial adalah sebuah aktivitas membagikan sebuah informasi produk atau jasa yang menarik kepada target audience agar mereka aware, tertarik, hingga nantinya membeli produk atau jasa tersebut. Dalam membuat dan membagikan informasi tersebut ada tata kramanya " ungkap Bayu.

"Berikut beberapa etika yang perlu dipahami dalam melakukan pemasaran di sosial media. Pertama, selalu cantumkan sumber jika mengutip dari orang lain. Kedua, kita harus sadar bahwa informasi yang kita bagikan tidak mencederai entitas ataupun individu lainnya. Terakhir, selalu hargai hak dan privasi konsumen”, jelas Bayu Sutjiatmo.  

Lusi Ayudaningsih melengkapi pembahasan mengenai tips pemasaran di sosial media ditinjau dari perspektif keamanan digital.

Baca Juga: Sidang Perdana, Ricky Rizal Sampaikan Dukacita ke Keluarga Brigadir J

"Tiga hal yang perlu diperhatikan agar aman bermedia digital. Pertama selalu cek validitas data pada website. Kedua, berikan watermark pada konten Anda. Terakhir, selalu perbarui password Anda”, ujar Lusi Ayudaningsih.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kemenkominfo

Tags

Terkini

Terpopuler