Respon Positif Pesan Kapolri Soal 'Padamkan Api Sejak Kecil'

16 November 2021, 15:16 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat memberikan sambutan di momen HUT Brimob Polri ke 76. /dok Humas Polda Jateng

ARAHKATA - Dalam upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) yang berlangsung di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan—di hadapan para Perwira Tinggi (Pati) yang baru saja diamanahkan jabatan baru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sampaikan sebuah pesan mendalam: “Jangan padamkan api sebelum api itu besar.”

Menurut Dinal Gusti, Dirut LSP Indonesia, pesan bijak Kapolri Listyo dalam forum tertutup tersebut, menjadi imperatif moral yang harus diwujudkan dalam laku (perbuatan) bagi seluruh Perwira Tinggi Polri. Selain itu, kepekaan dan kemampuan Pimpinan Polri dalam melakukan pemetaan lapangan sangat menentukan.

"Kepekaan dan kemampuan melakukan pemetaan lapangan sangat menentukan langkah seorang Pimpinan Polri dalam upaya pencegahan (preventif) dan penindakan (represif). Hal itu sangatlah diperlukan guna mewujudkan tugas pokok Kepolisian untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," tutur Dinal.

Baca Juga: Pesan Menteri Agama di Hari Toleransi Internasional

Menurut Dinal, Sebagai pucuk pimpinan tertinggi Korps Bhayangkara, Kapolri Listyo memiliki visi besar untuk mewujudkan Polri yang Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (Presisi).

Dalam mewujudkan Visi tersebut, Kapolri tak hanya dihadapkan dengan tantangan yang bersifat eksternal, melainkan juga dari internal Kepolisian itu sendiri.

"Rangkaian fenomena pelanggaran oknum Polisi di sejumlah daerah menjadi renungan kritis bagi Kapolri untuk segera melakukan evaluasi dari dalam. Kami dukung sepenuhnya langkah tersebut," tegas Dinal.

Ada sebuah adagium lama yang berbunyi : “Karena nila setitik, rusak susu sebelangga.” Artinya, kesalahan kecil mampu meniadakan semua kebaikan yang telah diperbuat. Menurut Deni Wahyudi, Sekretaris LSP Indonesia, Adagium itu sesuai untuk melukiskan apa yang dialami Institusi Polri di era Pandemi seperti ini.

Baca Juga: Ini Cara Kapolresta Sidoarjo Saat Pendekatan Terhadap Masyarakat

"Kami menilai bahwa ada semacam ‘praktik jahat’ yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat ketidakpercayaan (distrust) kepada Polri melalui Media Sosial. Eksistensi kelompok sentimen terhadap Polri ini sangatlah nyata di media sosial. Pengabdian Polri kepada Tanah Air, khususnya di masa Pandemi Covid-19 ini seolah dibuatnya tak berarti."

Menurut Deni, di masa Pandemi Covid-19, Polri disamping tugas pokoknya menjaga keamanan dan ketertiban dalam Negeri, diberikan tugas lain oleh Negara untuk membantu para Tenaga Kesehatan mempercepat terwujudnya Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) di Indonesia.

Bersama TNI, BNPB dan BIN—Polri adalah salah satu Garda Terdepan dalam melawan Pandemi. Potret-potret heroik personel Kepolisian di lapangan menjadi saksi sejarah betapa vitalnya peran Polri dalam situasi gelap seperti ini.

Baca Juga: Varian Delta Plus 'Hajar' Malaysia-Singapura, Potensi Masuk Indonesia?

Dinal menambahkan, di tangan Kapolri Listyo, Polri secara perlahan mulai mengubah wajahnya yang sempat ‘tercoreng’ oleh tindakan sejumlah oknum polisi di daerah.

"Kapolri dalam hal ini sangat bertanggungjawab atas segala penyimpangan yang dilakukan anggota di lapangan. Kapolri Listyo bahkan mampu memastikan kepada masyarakat, bahwa Polri tetap presisi atau sesuai dengan semangat Demokrasi yang sarat dengan keadilan, keterbukaan dan pertanggungjawaban. Dan salah satu buktinya adalah keberhasilan Polri menyelenggarakan Festival Mural Bhayangkara. Festival itu menandakan Polri tak anti kritik dan semakin terbuka," tambahnya.

Selain itu, menurut Dinal, keterbukaan sikap Kapolri terhadap segala bentuk kritik dari masyarakat, mampu disikapinya dengan sangat bijaksana. Kapolri Listyo tak hanya mampu menjawab dengan solusi, tapi juga memberikan tekanan ekstra pada seluruh Pimpinan Polri untuk menjadi teladan yang baik bagi seluruh anggotanya.

Pasca dilantiknya sejumlah Perwira Tinggi (Pati) Polri di Gedung Rupatama, Kapolri sampaikan sebuah pesan, “Janganlah padamkan api, pada saat api itu membesar. Tapi padamkanlah api, sejak api itu masih kecil.”

"Bunyi dari pesan moral yang disampaikan Kapolri dalam acara Sertijab tersebut sangat bersifat preventif, khususnya bagi internal Polri itu sendiri. Kapolri meminta kepada seluruh jajarannya untuk mampu menjadi teladan yang baik, serta tak sungkan untuk mengambil langkah tegas untuk menindak oknum anggota Polri yang melanggar. Prinsip ini menggambarkan keterbukaan dan ketegasan Kapolri Listyo dalam memandang persoalan dari dalam. Segala celah di internal Polri berhasil ditutup oleh Kapolri Listyo dengan teguran, copot jabatan, mutasi, hingga ‘Potong Kepala Ikan Busuk’ atau pecat." Pungkas Dinal.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler