Tarik Rem Dikit Lah, Jangan Sok Capres Kritik Tajam Fahri Hamzah pada Anies

29 Desember 2022, 17:12 WIB
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. /Inatagram/@fahrihamzah/

 

 

 

ARAHKATA - Politikus Fahri Hamzah memberikan saran pada bakal calon presiden (bacapres) usungan Partai NasDem, Anies Baswedan untuk lebih bersabar lagi.

Sabar yang dia maksud adalah menarik diri dahulu dari upaya mengumpulkan massa di sejumlah kota.

Hal ini harusnya menjadi pembelajaran Anies Baswedan agar lebih menahan diri dari politik hanya mengumpulkan massa namun jauh dari gagasan politik.

Baca Juga: Bejat! Dosen di Padang Lecehkan 8 Mahasiswa, Kemen PPPA: STOP Kekerasan Seksual di Kampus

Menurut Fahri, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 merupakan cerita yang masih panjang, karena itu, pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengagungkan suara rakyat sebagai suara Tuhan, juga harus bisa memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan.

"Bagaimana menciptakan iklim agar masyarakat berfikir," ujar Fahri Hamzah di kanal YouTube Total Politik.

"Ini kebetulan ada yang kritik Anies, saya mau sampaikan saran pada Anies. Saya beri saran pada Anies Baswedan, bisa gak dia menarik diri sedikit lah. Jangan sok merasa menjadi capres," sambung Fahri.

Baca Juga: PPATK: Tembus Rp81 Triliun Transaksi Judi Online Naik Signifikan pada 2022

Ditegaskan Fahri masa pencalonan presiden masih cerita yang lama, yakni sampai September 2024 nanti, karena itu, Fahri menyarankan agar Anies tak perlu mengumpulkan massa terlebih dahulu.

"Coba tarik diri ke belakang, tarik rem dikit lah. Ini kan hanya mendulang massa," ujarnya.

Fahri menyarankan Anies Baswedan agar lebih mengembangkan diskusi sebagai intelektual.

Baca Juga: Kapolda Papua Barat: Perintah Tegas KKB Harus Ditangkap Hidup atau Mati

Sebagai intelektual, Anies hendaknya menyarankan agar politik yang dikembangkan merupakan politik gagasan bukan terfokus dari politik mendulang massa.

"Harusnya Anies berani bilang, enough of enough (cukup). Saya ingin mengajarkan politik gagasan kepada masyarakat, agar politik menjadi lebih rasional," sambung Fahri.

Ketua Umum (Ketum) Partai Gelora ini mengulas sistem perpolitikan Indonesia yang cenderung pada sosok atau tokoh bukan pada pemikiran yang disampaikan yang bersangkutan.

Baca Juga: Kejagung Terima 641 Aduan Terkait Mafia Tanah

"Politik itu, harusnya tangga terakhir orang, tangga awal visi misi, ada permasalahaan, gagasan solusi masalah. Baru siapa yang dipilih menyelesaikan masalah tersebut," terang ia.

Sayangnya politik Indonesia masih terjebak pada sosok, misalnya Soekarno selama 20 tahun menjabat, lalu Soeharto selama 32 tahun menjabat.

"Hal demikian menjebak masyarakat like and dislike. Masyarakat terpaksa memilih orang namun belum diskusi gagasan. Ini masalahnya," tegas Fahri.

Baca Juga: MPR Minta Parpol Peserta Pemilu 2024 Kedepankan Kesantunan Berpolitik

Kekinian, Anies Baswedan pun memang telah menggelar sejumlah safari di beberapa daerah setelah menjadi bakal calon presiden (capres) 2024 yang diusung Partai NasDem.

Anies selama dua pekan lalu, telah mengunjungi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Papua, dan Sulawesi Selatan.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: YouTube Total Politik

Tags

Terkini

Terpopuler