Sebaliknya, menurut Musyafak, jika kepala daerah berbaju ketua partai, PPP khawatir akan berat sebelah dan mengedepankan parpol yang diikutinya. Tentunya hal ini kurang etis dipandang masyarakat.
“Pasangan kepala daerah harus netral dan tak sarat kepentingan parpol tertentu. Pasangan kepala daerah jika sudah terpilih otomatis milik publik,” ucapnya.
Baca Juga: Silviana Dicerai Suami Sirihnya Karena Menjalankan Syariat Islam
Musyafak Noer mengingatkan Emil Dardak yang saat ini Plt Ketua Demokrat Jatim, agar tak berpartai karena jabatan wagub masih melekat pada dirinya.
"Seperti Gubernur Khofifah tak berpartai aktif. Ini hanya saran kami saja agar pak wagub Jatim lebih fokus bersama bu Gubernur bersinergi untuk membangun masyarakat Jatim lebih Makmur lagi sesuai dengan nawa bhakti satya yang digunakan saat kampanye pilgub Jatim,” ujarnya.
Sekedar diketahui, jelang Musda Demokrat Jatim yang rencananya akan digelar di bulan Februari 2021, muncul sejumlah nama untuk memperebutkan posisi Ketua yang baru. Munculnya sejumlah nama tersebut bertujuan untuk menghidupkan demokrasi di partai yang dibidangi SBY ini.
Nama-nama yang mencuat dalam bursa calon ketua Demokrat Jatim itu antara lain Emil Elestianto Dardak (Plt Ketua DPD PD Jatim), Achmad Iskandar (Wakil Ketua DPRD Jatim), Agus Dono Wibawanto (Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim), Sri Subianti (Ketua FPD DPRD Jatim) dan Bayu Airlangga (Sekretaris DPD PD Jatim).***