Kolaboraksi Relawan Nasional 2022 Mendorong Kemahiran Komunitas dalam Merespons Bencana

- 26 Maret 2022, 03:55 WIB
Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa mengggelar latihan gabungan bertajuk
Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa mengggelar latihan gabungan bertajuk /Ahyar/ARAHKATA

ARAHKATA - Latihan gabungan Kolaboraksi Relawan Nasional 2022 bertajuk "Ketangguhan Relawan Membangun Negeri" digelar Disaster Management Center (DMC) dan Dompet Dhuafa selama 3 hari, mulai dari hari Jum'at hingga Minggu secara nasional di Hopeland Camp, Jawa Barat.

Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji mengatakan, kegiatan Kolaboraksi Relawan Nasional 2022 ini diikuti oleh 170 peserta dari berbagai komunitas.

Kolaboraksi ini juga menjadi salah satu upaya DMC dan Dompet Duafa dalam membangun sinergi antara komunitas penyintas bencana.

Baca Juga: Jawa Timur Bentuk Desa Tangguh Bencana

Sehingga diharapkan kedepannya menjadi sambung rantai, satu paguyuban yang tetap terjaga dalam memberikan pertolongan diberbagai medan-medan aksi bencana.

"Kenapa, karena medan bencana inikan situasinya bukan situasi normal, dalam keadaan tidak normal bagaimana kita menormalkan komunitas ini menjadi satu gerak bersama", kata Ahmad Shonhaji disela-sela kegiatan yang berlangsung di Cijeruk Kabupaten Bogor, Jum'at 25 Maret 2022.

Ahmad Shonhaji menjelaskan, dalam kegiatan ini, para relawan akan dilatih secara gabungan serta akan mendapatkan penilaian.

Baca Juga: Kota Bandung Raih Penghargaan Penanganan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana

"Jadi bagaimana teman-teman komunitas dapat mengekspresikan keahlian dan skil masing-masing dalam pengelolaan bencana, baik water rescue kemudian navigasi, first aid dan manajemen bencana, jadi ada 7 model yang kita lakukan dalam latihan gabungan penilaian ini", jelas Shonhaji.

Orang nomor satu di Dompet Dhuafa ini mengungkapkan bahwa, awalnya kegiatan ini disebut Olimpiade Relawan.

Namun karena pihaknya ingin membangun satu model dan Olimpiade dinilai merupakan sebuah kompetisi, serta didalam kompetisi akan berbicara soal ego, untuk itu pihaknya mereduksi menjadi Kolaboraksi.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Bekasi Siap Siaga Bencana

"Awalnya kegiatan ini disebut Olimpiade Relawan, namun karena ingin membangun satu model, istilah Olimpiade ini kita olah kembali, kemudian mendapatkan sebuah kata yang indah adalah kebersamaan Kolaboraksi", ungkap Ahmad.

"Dengan Kolaboraksi ini tidak ada ego dan tidak ada yang merasa pintar, artinya saling melengkapi, mungkin di satu komunitas ada yang memiliki pengalaman di bidang water rescue dan lainya, tapi intinya disini saling melengkapi" ujar Shonhaji.

Ia menambahkan, mental para relawan dipersiapkan sebelum pada tempat pelatihan, pasalnya, untuk menuju lokasi kegiatan Kolaboraksi Relawan Nasional tersebut, kondisinya tidak seperti yang dibayangkan, untuk itulah kenapa pihaknya mengambil tempat ini sebagai training pra bencana.

Baca Juga: BPBD Matim Distribusikan Bantuan Darurat Kepada KK Terdampak Bencana di Lamba Leda

"Jadi bagaimana mental para relawan dipersiapkan sebelum pada tempat pelatihan ini, jadi ketika dilokasi bencana kita mungkin akan mendapatkan situasi lebih dahsyat dari ini, seperti jembatan putus, medan sulit di tembus, tanah retak dan lain sebagainya. Untuk itu kita mengambil lokasi di puncak seperti ini", tuturnya.

Ahmad Shonhaji mengungkapkan, beberapa komunitas yang mengikuti kegiatan Kolaboraksi Relawan Nasional ini menjadi semakin nampak bahwa semangat filantropi masyarakat Indonesia masih cukup tinggi, seperti semangat menolong dan semangat berbagi

Kaitan dengan kondisi alam secara geografis, Indonesia menjadi daerah yang rawan bencana, dengan banyaknya gunung api, kemudian patahan-patahan bumi memungkinkan Indonesia menjadi negara nomor 3 dalam potensi bencana yang besar.

Baca Juga: Bencana Longsor dan Banjir Bandang, Lembata Tetapkan Status Tanggap Darurat

"Apa yang kita lakukan ini adalah Kolaboraksi semua pihak, baik dari lembaga kemanusiaan, pemerintah pusat, pemerintah daerah kemudian komunitas-komunitas bencana" jelasnya.

"Untuk itu, didalam Kolaboraksi yang melibatkan BNPB, BASARNAS dan Squad penanggulangan bencana, akan berupaya membangun kebersamaan di lokasi -lokasi bencana" sambungnya.

"Harapannya kedepan, para penyintas bencana serta lembaga-lembaga yang terjun di dunia kemanusiaan terus dibekali oleh ilmu pengetahuan dan skil maupun manajemen pengelolaan bencana" pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x