Penganiaya Perawat RS Siloam Hanya Mengaku-Ngaku Sebagai Polisi

- 17 April 2021, 11:22 WIB
Kasus pemukulan seorang perawat di RS Siloam, Palembang
Kasus pemukulan seorang perawat di RS Siloam, Palembang /Tangkapan layar instagram/@lambe_turah

ARAHKATA - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, terduga pelaku penganiayaan terhadap Perawat RS Siloam, Christina Ramauli Simatupang bukan anggota Polri. Jason Tjakrawinata ternyata hanya mengaku-ngaku sebagai polisi.

"Tidak betul, dia (Jason Tjakrawinata-red) hanya mengaku-ngaku sebagai anggota polisi," ujar Eko kepada wartawan pada Jumat, 16 April 2021.

Kata Eko, anggota polisi yang sebenarnya adalah pria yang mengenakan kaos berwarna abu-abu. Dalam sebuah video, pria berkaos abu-abu itu berusaha melerai peristiwa penganiayaan terhadap perawat RS Siloam tersebut.

Baca Juga: Bobol Dana Bansos Covid-19 AS, Dua Hacker Indonesia Raup 60 Juta Dollar

"Anggota Polri (yang sebenarnya) yang melerai dan melarang untuk melakukan penganiayaan. (Dia) keluarga pasien yang kebetulan di tempat kejadian perkara, bukan pasien itu, tapi pasien lain," katanya.

Sebagai informasi, peristiwa kekerasan terhadap perawat Christina terjadi pada Kamis, 15 April 2021 siang.

Dari sejumlah sumber, kronologis penganiayaan terhadap perawat berusia 28 tahun itu berawal pada sekitar pukul 10.00-11.00 WIB, saat dia hendak melepas infus pasien karena sudah diizinkan pulang.

Pasien dimaksud adalah anak terduga pelaku penganiayaan yang berusia dua tahun.

Baca Juga: Shalat Tarawih Bisa Juga Kurangi Stres dan Gula Darah

Menurut penuturan Nursing Development and Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas, pelepasan infus sudah sesuai prosedur, yakni menggunakan kapas alkohol dan selanjutnya diplester.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x