Kebijakan Gubernur Khofifah Larang Ekspor Bibit Porang Diniai Tepat

- 23 Agustus 2021, 19:27 WIB
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, dr. Agung Mulyono
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, dr. Agung Mulyono /Adi Suprayitno/ARAHKATA

Apalagi, lanjut Politisi Partai Demokrat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) sejauh ini terus mempersiapkan bibit porang unggul, yang memiliki rentan waktu panen lebih cepat dan berkualitas.

Baca Juga: PUPR Cairkan Rp542 Miliar untuk Pesantren, Simak Infonya!

Agung juga terus mengawal agar sektor pertanian lebih ditingkatkan, khususnya tanaman porang ini. Ia terus berupaya memperjuangkan agar anggaran pertanian lebih diprioritaskan, karena memang hampir semua sektor terpengaruh dampak Covid-19, termasuk pertanian.

"Nah Porang ini yang masih ada peluang di suasana pandemi," katanya.

Porang juga bisa menjadi bahan baku produk kosmetik dan subtitusi nasi. Besarnya potensi porang di Jatim menjadikan pemerintah menyediakan bantuan permodalan berupa kredit usaha rakyat (KUR) porang yang besar.

Baca Juga: NasDem Jatim Bidik Ponpes Untuk Vaksinasi 25 Ribu Dosis

Dokter alumnus Unair ini menyampaikan bahwa di dapilnya yang meliputi Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso, para petani porang sudah mulai dikenalkan cara pengolahan umbi dengan mesin modern. Hal tersebut untuk meningkatkan perekonomian para petani lokal.

"Kami juga melakukan pembinaan porang di Banyuwangi dengan cabang dinas propinsi yang di Banyuwangi. Berikutnya, menyusul Situbondo dan Bondowoso," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Hadi Sulistyo menyebutkan potensi umbi porang di pasar internasional semakin besar. Hal ini dibuktikan dengan nilai ekspor porang yang terus meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga: Data Dinsos Tak Update, BLT dan BPNT Warga Mojokerto Tersendat

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah