ARAHKATA - Ketua Ikatan Motor Indonesia Provinsi Jawa Barat, Fachrul Sarman menyatakan sikapnya secara resmi terkait pemberitaan salah satu media online.
Media online tersebut memberitakan bahwa Fahrul Sarman telah membuka secara paksa berkas-berkas milik satu nama calon tunggal Ketua IMI Jabar periode mendatang.
Menurutnya, pemberitaan tersebut sudah melanggar kode etik Jurnalistik, karena media online itu tidak terlebih dahulu melakukan konfirmasi atau melakukan cek and ricek kepada Fachrul Sarman sebelum mempublikasikannya kepada masyarakat luas.
Baca Juga: Daftar Mobil Hatchback yang Diskon di September-Oktober
Atas hal itu, Fachrul Sarman mengeluarkan surat klarifikasi serta kronologis yang terjadi sebenarnya. Surat tersebut dikeluarkan pada hari Senin, 27 Desember 2021.
Berikut ini isi surat klarifikasi dan kronologis yang dikeluarkan Ketua IMI Provinsi Jawa Barat, Fachrul Sarman:
1. Bahwa Ketua IMI Jabar Periode 2017 - 2021 (Fachrul Sarman) telah menerbitkan SK Penunjukan Tim Penjaringan dalam rangka melaksanakan MUSPROV IMI Jabar 2021 yang anggotanya terdiri dari 1 orang Ketua dan 2 orang anggota. (SK terlampir)
Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, Indonesia Bangun Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
2. Bahwa Tim Penjaringan telah mulai bekerja pada tgl 16 Desember 2021; Terdapat 2 orang Bakal Calon yang mengembalikan Formulir Pendaftaran langsung kepada Ketua dan dua orang anggota Tim Penjaringan di Sekretariat IMI Jabar.
Kedua Bakal Calon ini mengembalikan Formulir dan membayar Uang Sumbangan Musprov sebagai Bakal Calon Ketua IMI Jabar, selain juga berkas-berkas persyaratan dan juga “surduk” (surat dukungan) dari club-club pendukung.
3. Bahwa sesuai Juklak Panduan Pelaksanaan Musprov, bakal calon yang lulus verifikasi sebagai calon Ketua harus di dukung minimal 1/3 dari seluruh club yang menjadi Peserta Musprov.
Baca Juga: Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Hari Ini Jakarta, Depok, Bandung
4. Bahwa sesuai jadwal resmi yang dikeluarkan Panitia Musprov, tanggal 17 Desember 2021 adalah jadwal sidang pemeriksaan formulir dan berkas untuk kemudian di verifikasi oleh Tim Penjaringan bersama para saksi dari masing-masing Bakal Calon Ketua .
5. Bahwa ternyata sampai dengan pukul 23.59 WIB tanggal 17 Desember 2021 tersebut, Tim Penjaringan belum juga bersidang memverifikasi berkas-berkas.
Dan ketika dilihat di ruang Sekretariat IMI Jabar, ternyata berkas-berkas pendaftaran kedua bakal calon tersebut tidak ada ditempatnya, yang kemudian belakangan diketahui Tim Penjaringan telah membawa berkas berkas-berkas tersebut beserta surduk para bakal calon keluar Sekretariat IMI Jabar tanpa ijin dan pemberitahuan kepada Ketua IMI Jabar sebagai penanggung jawab musprov IMI Jabar.
Baca Juga: Lokasi dan Jadwal SIM Keliling Hari Ini Jakarta, Depok, Bandung
Tindakan Tim Penjaringan ini jelas-jelas melanggar etika dan melanggar amanah untuk bersikap independent.
6. Bahwa Fachrul sebagai penanggung jawab Musprov mencoba terus berkomunikasi via WhatApps dan telepon kepada Ketua Tim Penjaringan, namun diabaikan.
(Bukti WA chat, telepon dan lain-lain terlampir); Bahkan kemudian diketahui jika Tim Penjaringan melakukan sidang tertutup sendiri untuk memverifikasi berkas-berkas tersebut.
Padahal sesuai aturannya sidang verifikasi itu harus dilakukan secara terbuka dihadiri pihak-pihak
yang berkompeten.
7. Akhirnya Fachrul melakukan konsultasi dengan Waketum Bidang Organisasi PP IMI untuk meminta arahan dan petunjuk terkait polemik ini.
(Surat resmi ke Waketum IMI Pusat terlampir); Saran dari Waketum Bidang Organisasi IMI Pusat tersebut adalah mengambil alih verikasi berkas-berkas pendaftaran Bakal Calon tersebut dengan
melalui beberapa mekanisme formal.
8. Bahwa Fachrul sebagai Ketua IMI Jabar dan penanggung jawab terhadap Musprov pun melakukan mekanisme formal yang disarankan yaitu mengadakan rapat dengan para unsur pengurus IMI Jabar dengan juga “mengundang secara resmi“ Ketua dan Anggota Tim Penjaringan untuk membicarakan masalah ini.
9. Bahwa setelah hari ketiga tidak ada kejelasan dari Tim Penjaringan, maka pada tanggal 20 Desember 2021, Fachrul mengundang secara resmi semua pihak yang berkompeten untuk rapat dan bersidang secara terbuka untuk memverifikasi ulang surduk yang sebelumnya ditahan oleh Tim Penjaringan tersebut. (Undangan resmi terlampir)
10. Bahwa pada rapat tanggal 20 Desember 2021 sekitar pukul 21.00 WIB tersebut hadir Unsur Pengurus Inti IMI Jabar, satu orang Bakal Calon Ketua sekaligus saksi-saksi kedua belah pihak dan turut juga hadir langsung Deputi Bidang Organisasi IMI Pusat, Bapak Doni Priandana; Yang tidak hadir memenuhi undangan Ketua Tim Penjaringan. (Izin tidak bisa hadir karena sakit dan satu bakal calon ketua - berita acara terlampir)
11. Bahwa dalam rapat dan persidangan malam itu semua pihak sepakat untuk membaca laporan versi Tim Penjaringan dan sepakat untuk membuka ulang semua surduk dengan disaksikan bersama-sama. (Video dan photo terlampir)
12. Bahwa dalam rapat dan persidangan malam itu setelah diverifikasi langsung diketahui jika Bakal Calon atas nama Daniel mendapatkan 9 (Sembilan) Surduk Asli dan Bakal Calon atas nama Eri hanya mendapatkan 4 (empat) Surduk Asli karena 2 (dua) Surduk yang lain ternyata palsu tanda tangannya. (Video dan photo terlampir, dan berita acara terlampir).
13. Bahwa Hasil Verifikasi ulang yang dilakukan bersama tersebut dituangkan dalam Berita Acara Sidang verifikasi ulang yang ditandatangani oleh semua yang hadir, yaitu 8 (delapan) orang yang hadir dan menyaksikan sidang verifikasi ulang dari awal sampai selesai.
Bahwa berdasarkan kronologis di atas, maka isu dan rumor yang beredar menyatakan bahwa Fachrul telah membuka secara paksa dan tanpa ijin berkas-berkas Bakal Calon Ketua IMI Jabar adalah sangat tidak benar dan mencoreng nama baik Fachrul sebagai individu, yang mana sempat menimbulkan kisruh dalam Musprov IMI Jabar 2021.
Bahwa untuk itu Fachrul Sarman Ketua IMI Jabar periode 2017 - 2021, meminta agar media online mobilinanews untuk segera meminta maaf dan mengklarifikasi ulang beritanya yang sangat provokatif dan menyudutkan jelas-jelas merugikan nama baik Fachrul dengan memunculkan berita tanpa cek and recek.***