IPW Bongkar Setoran Rp21 Miliar Sebulan dari Konsorsium 303 ke Polisi

28 September 2022, 11:27 WIB
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso memastikan jika dirinya akan berikan klarifikasi terkait private jet HK. /PMJ News

ARAHKATA - Ketua Indonesia Police Watch atau IPW Sugeng Teguh Santoso membongkar dugaan dana yang mengalir dari Konsorsium 303 ke Polisi. 

Dalam pengungkapannya Sugeng Teguh Santoso mengatakan bahwa dana dari Konsorsium 303 ke Polisi setiap bulannya mencapai Rp21 Miliar lebih.

Sugeng menjelaskan, bahwa data yang diperolehnya dari sumber yang dikenalnya diduga merupakan data pengeluaran keuangan. 

Baca Juga: Saat Menjaga Wihara, Michele Dianiaya Sekelompok Preman

"Sepertinya dari bandar judi," kata Sugeng Teguh Santoso, dikutip ArahKata.com pada Senin, 26 September 2022. 

Sugeng menunjukkan lembaran kertas yang berisi data yang dimaksud. 

Dalam data tersebut dikatakannya ada bantuan sekolah untuk Polisi atas nama A sebesar Rp50 juta. 

Baca Juga: Mahfud Akan Reformasi Hukum Peradilan Berantas Mafia Hukum

Bantuan untuk siber Rp200 juta, bantuan Medan, yang menurut Sugeng, Medan ini bisa menunjuk siapa pun, apakah pimpinan daerah, atau kepolisiannya. 

"Di sini ada lagi Wadir Siber Rp440 juta, bantuan dari Robert biaya coklat, kalau Polisi kan coklat (simbolnya), cerutu untuk coklat dengan inisial H Rp21 juta, untuk membeli handycam atas nama H. Inisial H kedua ini sedang di Pansus," papar Sugeng. 

Sugeng menambahkan inisial H kedua ini merupakan anggota Satgassus yang terlibat dalam pelanggaran kode etik terkait kasus Ferdy Sambo.

 Baca Juga: Viral! Aksi Puan Maharani Bagikan Kaos, Netizen Soroti Ekspresinya yang Cemberut

"Ada juga bantuan ke USA tahun 2021 sebesar Rp210 juta untuk satu tim," lanjut Sugeng.  

Sugeng memperkirakan data yang diterimanya tersebut bisa benar bisa juga tidak. 

"Tetapi pengecekan itu harus dilakukan oleh Kepolisian. Entry poinnya Kapolri harus memeriksa Hendra Kurniawan yang sudah secara terbuka mengakui di BAP," harap Sugeng.

 Baca Juga: KPK Pastikan Proses Penyidikan Lukas Enembe Dilanjutkan

Dana Konsorsium 303 dikaitkan dengan kasus pembunuhan Brigadir Josua Hutabarat atau Brigadir J yang dilakukan oleh Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. 

Seperti diketahui Mantan Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan dalam BAP-nya telah mengakui menggunakan jet pribadi dari Jakarta menuju Jambi pp, ke rumah orang tua Brigadir J. 

Dari pengakuan tersebut ramai disorot biaya sewa jet pribadi yang kabarnya berasal dari anggota Konsorsium 303.

Baca Juga: Ribuan Guru PPPK 10 Bulan Tak Gajian Minta Dukungan Hotman Paris

Sugeng juga mengungkap bahwa pesawat yang digunakan adalah peawat carter dengan register T7JAB yang menurut informan teregistrasi di San Marino, jenis Hooker 900XP.

"Operatornya PT ACAM," tegas Sugeng. 

Sugeng menyebut pembayaran sewa private jet tersebut dibayarkan oleh Konsorsium 303 atas nama JHL.

"JHL ini namanya ada dalam skema Konsorsium 303 di mana posisi Sambo ada di atas," pungkasnya Sugeng. ***

 

 

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler