Network
ARAHKATA - Jason Tjakrawinata, tersangka penganiayaan terhadap seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang, Christina Ramauli Simatupang meminta maaf.
Jason mengatakan, penganiayaan yang dilakukanya terhadap Christina Ramauli Simatupang karena tersulut emosi. Penyebabnya adalah melihat anaknya berdarah saat dicabut selang infusnya.
"Saya saat itu emosi karena mendengar tangan anak saya luka dan langsung mendatangi RS Siloam dan mencari perawat tersebut," ujar Jason di Polrestabes Palembang, Sabtu, 17 April 2021.
Baca Juga: Bolehkah Minum Es Teh Manis Saat Buka Puasa?
Pengusaha spare part mobil dan motor di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI itu mengaku sedih dan khawatir dengan kondisi kesehatan putranya yang sudah empat hari dirawat di RS karena radang paru-paru.
Dia juga harus bolak balik menjenguk anaknya di RS tersebut. Ditambah lagi, kabar pencabutan selang infus hingga membuat tangan anaknya berdarah diterimanya saat dia tengah lelah bekerja.
"Anak saya sudah empat hari dirwat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis, saya tidak terima," katanya.
Baca Juga: Seperti Dialami Keluarga Halilintar, Ini 4 Cara Hacker Meretas Akun!
Kronologis penganiayaan terhadap perawat berusia 28 tahun itu berawal pada sekitar pukul 10.00-11.00 WIB, saat dia hendak melepas infus pasien karena sudah diizinkan pulang. Pasien dimaksud adalah anak terduga pelaku penganiayaan yang berusia dua tahun.
Menurut penuturan Nursing Development and Clinical Operations Division Head RS Siloam Sriwijaya, Benedikta Betty Bawaningtyas, pelepasan infus sudah sesuai prosedur, yakni menggunakan kapas alkohol dan selanjutnya diplester.
